Abstrak

Kebakaran menjadi sebuah masalah yang bisa terjadi di mana saja baik itu di gedung perkantoran, perumahan ataupun di fasilitas umum. Keterlambatan dalam penanganan mengakibatkan kerugian, bisa itu kerugian jiwa ataupun materi. Para penghuni bangunan tersebut harus mendapatkan informasi atau peringatan dini pada saat terjadi kebakaran agar dapat segera melakukan evakuasi. Sistem alarm kebakaran yang umum digunakan adalah sistem kebakaran konvensional, namun akibat beberapa sebab dan faktor-faktor tertentu, sering kali alarm kebakaran tersebut tidak bekerja dengan baik dan justru mengirimkan false alarm. Pada penelitian ini terdapat 3 sensor yaitu sensor MQ-2, sensor TMP102, dan sensor flame yang terhubungan dengan mikrokontroller Arduino Uno. Mikrokontroller Arduino Uno ditanamkan metode decision tree sebagai pemberi keputusan output. Terdapat 3 proses, yaitu proses penentuan dataset, pembentukan pohon keputusan dan pembentukan rule. Pada sistem ini memiliki 3 atribut yang digunakan untuk mendeteksi status kondisi yaitu suhu, intensitas cahaya api dan kadar asap. Dari hasil beberapa pengujian yang dilakukan diketahui peresentase error pembacaan sensor suhu TMP102 adalah sebesar 2,1% dan sensor gas MQ-2 dapat membaca kadar gas dalam ruangan dengan baik, dimana nilai pembacaan sensor berbanding lurus dengan tegangan keluaran yang dihasilkan yaitu semakin tinggi kadar asap yang dideteksi semakin tinggi nilai tegangan keluaran sensor. Dari hasil pengujian sensor flame dapat melakukan pembacaan ADC yang dideteksi oleh sensor terhadap sumber api berdasarkan jarak sensor dengan sumber api. Pada pengujian sistem menggunakan metode Decision Tree didapatkan persentase keberhasilan sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa sistem dapat bekerja dengan baik dalam menentukan kondisi ruangan berdasarkan input dari sensor.