Abstrak

Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat seperti smart greenhouse yang memadukan antara greenhouse dengan teknologi IoT atau Internet of Things. Greenhouse sendiri mengusung konsep bangunan tertutup untuk menjaga tanaman didalamnya dari pengaruh hama, sedangkan IoT mengusung konsep dimana suatu objek memiliki kemampuan untuk melakukan pengiriman data melalui jaringan internet tanpa adanya interaksi manusia secara langsung. Sinar matahari yang tidak masuk secara penuh kedalam greenhouse memiliki dampak kurang baik untuk tanaman didalamnya terutama untuk greenhouse yang menyediakan tanaman kaktus. Untuk dapat memberikan kebutuhan sinar matahari ketika malam hari atau musim hujan diperlukan alternatif lain supaya tanaman didalamnya tetap mendapatkan cahaya dan suhu yang cukup, yaitu dengan memadukan konsep IoT pada greenhouse, dengan begitu kebutuhan cahaya dan suhu akan dikerjakan oleh sensor dan para petani pun tinggal melakukan monitoring melalui aplikasi android sehingga para petani bisa mengetahui kondisi sensor ketika sedang bekerja atau mati. Sistem kontrol ini akan bekerja ketika sensor LDR tidak mendeteksi adanya cahaya matahari sehingga lampu pemanas pijar akan menyala. Kemudian sensor DHT11 akan mendeteksi suhu pada lampu pemanas pijar hingga suhunya mencapai lebih dari 32°C dan lampu akan dimatikan, sedangkan lampu akan dihidupkan kembali ketika suhu lampu pemanas pijar berada dibawah 18°C atau sensor LDR mendeteksi adanya cahaya kembali.