ANALISIS PERBANDINGAN METODE AHP DAN SAW DALAM PENILAIAN KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS DI PT. GRAFINDO MEDIA PRATAMA BANDUNG)
Abstrak
Ada banyak metode pendukung keputusan yang diimplementasikan terhadap penilaian kinerja saat ini dan setelah dilakukan pencarian di internet maupun studi pustaka, didapatlah hal yang menarik untuk diteliti. Ternyata dari 100 sample jurnal penelitian tentang penilaian kinerja yang diambil dari internet maupun studi pustaka dalam hal pengimlementasian terhadap penilaian kinerja, metode Simple Additive Weighting (SAW) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) lah yang paling mendominasi dan banyak digunakan dibanding metode lainnya. Pertanyaanpun timbul, mengapa kedua metode tersebut lebih banyak digunakan oleh penelitian-penelitian sebelumnya?, lalu mana yang lebih mudah dipahami dan hasilnya lebih akurat?, metode manakah yang lebih cocok untuk diimplementasikan dalam penilaian kinerja? Metodelogi penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah dengan menganalisis masalah, lalu melakukan pengumpulan data dengan studi litelatur, wawancara dan observasi. Setelah itu menganalisis metode dan melakukan perbandingan dari kedua metode tersebut dengan studi kasus dan dengan begitu didapatlah hasil akhirnya. Hasil skor akhir yang didapatkan dari berbagai perhitungan tidaklah sama, yang menandakan bahwa kematangan dari data yang diolah agar menjadi informasi yang akurat berbeda-beda. Metode SAW lebih banyak digunakan karena proses perhitungannya lebih mudah dipahami, cepat juga simple dibandingkan metode AHP. Sedangkan AHP lebih unggul dalam keakuratan data, karena nilai bobot kriteria tidaklah sembarang ditentukan, melainkan dihasilkan berdasarkan perhitungan.