Abstrak

Perguruan tinggi (PT) diakui sebagai salah satu pilar pembangunan masyarakat. Dengan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat, perguruan tinggi dituntut untuk memberikan kontribusi bagi pengembangan kehidupan masyarakat suatu negara. Namun adakalanya kegiatan operasional tersebut berdampak kepada kebutuhan dana yang tidak sedikit sehingga tidak jarang perguruan tinggi dengan dukungan dana minim mengalami kesulitan dalam melakukan proses kegiatan operasionalnya tersebut. Hadirnya teknologi cloud computing dirasa dapat menjadi sebuah solusi efektif dan efisien bagi perguruan tinggi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Tantangan yang harus dihadapi organisasi perguruan tinggi pada saat akan mengadopsi teknologi baru seperti cloud computing, tentunya akan sangat berhubungan dengan adanya kesiapan teknologi informasi (TI) atau eReadiness dari para pengguna dilingkungan sistem tersebut. Karena alasan itulah kerangka kerja eReadiness perlu digunakan untuk melakukan pengukuran tingkat kesiapan TI, agar proses adopsi dapat berjalan dengan baik. Pada makalah ini akan dibahas dimensi enabler apa saja yang berpengaruh terhadap eReadiness cloud computing di perguruan tinggi, dan bagaimana posisi eReadiness PT di kota Bandung dalam mengadopsi cloud computing. Dengan menggunakan dimensi enabler enterprise tatakelola TI dari COBIT 5, framework eReadiness akan dirancang dengan tujuan dihasilkannya sebuah tools untuk mengukur tingkat kesiapan berbasis model penilaian kematangan (matutiry level).